CIREBON, Jabarinfo – Meskipun secara administrasi berbentuk sebuah kota, namun belum semua wilayah di Kota Cirebon memiliki infrastruktur setara Kota.
Ada beberapa wilayah yang kondisi infrastrukturnya seperti layaknya di sebuah pedesaan. Bahkan, ada juga yang bisa dikategorikan tertinggal.
Misalnya, di wilayah Kota Cirebon bagian selafan timur, tepatnya di Kampung Benda Kerep, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti yang bisa ditolongkan masih sangat tertinggal.
Anggota DPRD Kota Cirebon asal Kelurahan Argasunya, Een Rusmiyato SE mengungkapkan, pembangunan di Kampung Benda Kerep juga sangat minim pemeliharaan penerangan jalan umum (PJU) sehingga sangat rawan kriminalitas.
“Aspirasi yang banyak disampaikan yakni perlu adanya pembangunan senderan di Sungai Benda dari hulu sampai ke hilir untuk mengantisipasi adanya banjir saat musim hujan,” ujar Een, di forumOne Day With Citizen DPRD Kota Cirebon, Selasa 31 Desember 2024.
Selain itu, kata Een, masyarakat juga banyak yang meminta adanya senderan untuk di sungai untuk mengantisipasi adanya banjir. Mengingat dari awal Benda sampai ke hilir itu (senderan) sudah tergerus oleh air.
Politisi Hanura itu menuturkan, kondisi sungai yang berada di Kampung Benda sudah sangat mengkhawatirkan, karena tidak adanya senderan, untuk mengantisipasi banjir, sementara ini senderan di Sungai menggunakan beronjong dari ban bekas.
“Kali dari Benda itu sudah pakai beronjong tapi sudah hilang terbawa air. Saya mewakili masyarakat, agar untuk ada penanganan,” katanya.
Een mengakui, jika memanfaatkan anggaran pokok pikiran DPRD Kota Cirebon tidak akan cukup karena anggaran yang terbatas.
“Saya tidak bisa untuk menampung aspirasi itu, mangkanya saya menyampaikan hal ini, bahwasanya pentingnya menanggulangi bencana alam,” ungkapnya.
Kemudian, selain Pembangunan, pada kesempatan itu, di depan Pj Walimota Cirebon, Een menyoroti minimnya pemeliharaan PJU yang harus diperhatikan Dinas Perhubungan.
“Karena minim pemeliharaan PJU di daerah kami sudah rawan Kriminalitas, kami mohon untuk Dishub perhatikan ini,” paparnya.
Kriminalitas yang terjadi selama kurang dan tidak adanya pemeliharaan PJU ini yakni pencurian dan begal.
“Di Argasunya itu ada makam mbah Soleh, di sepanjang jalan menuju gelap, jadi penziarah yang malam hari merasa takut adanya begal,” imbuhnya.**