DaerahRagam

Cegah Pohon Tumbang, DPRKP Intensifkan Penanganan Pohon di Musim Hujan

132
petugas DPRKP Kota Cirebon terus berupaya mencegah potensi pohon tumbang di musim hujan, -ist-

CIREBON, Jabarinfo – Memasuki musim penghujan, potensi pohon tumbang maupun dahan pohon yang rawan patah, terus diantisipasi. Agar tidak membahayakan pengendara yang melintas maupun warga yang beraktifitas di dekatnya.

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) selaku pengelola pohon-pohon di tepian jalan, meningkatkan intensitas pemangkasan dan perapihan, pada pohon-pohon di tepian jalan yang ada di Kota Cirebon.

Kepala DPRKP Kota Cirebon Wandi Sofyan menjelaskan, pihaknya melalui UPT pertamanan dan pemakaman memang telah memiliki rencana kerja yang tersusun secara reguler maupun yang dilakukan dalam keadaan darurat.

Tim penanganan pohon di DPRKP Kota Cirebon misalnya dalam melayani permintaan masyarakat untuk melakukan penanganan pohon rawan di sekitar lingkungan warga.

Ada juga kegiatan penanganan yang dilakukan berdasarkan penelusuran dan laporan masyarakat.

Misalnya, seperti memasuki musim hujan ini, hasil penelusuran ditemukan pohon di beberapa titik jalan yang memerlukan penanganan.

Seperti dahannya rawan patah, dilakukan perapihan. Bahkan, ketika ditemukan pohon dengan kondisi akar dan batang yang sudah sangst keropos dan rawan tumbang, dijadwalkan untuk dilakukan pemangkasan.

“Sudah terjadwal, rencana kerja tim penanganan pohon di Kota Cirebon. Kita fokuskan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Untuk penertiban pohon tepian jalan ini, pihaknya hanya berwenang melakukan terhadap pohon yang berada di ruas jalan berstatus Kota Cirebon saja.

Untuk ruas jalan provinsi dan nasional, akan dilakukan kordinasi dengan yang berwenangnya.

Terkecuali, dalam kondisi darurat seperti kejadian pohon yang tumbang, tidak memandang status jalan pihaknya pun ikut terjun menangani.

Ditambah lagi, dengan keterbatasan personil, di UPT Pertamanan dan Pemakaman, hanya ada satu tim penanganan pohon terdiri dari 7 orang. Mereka punya keahlian khusus pemeliharaan, pemangkasan, hingga penebangan.


“Setiap hari tim ini melakukan inspeksi, pemeliharaan, maupun pelayanan permintaan dari laporan masyarakat. Tapi karena kerjanya berat, satu hari paling maksimal di dua titik,” ujarnya.**

Exit mobile version